Yayasan hidayatul’ulya, berawal dari kegiatan da’wah
Islamiyah yang diplopori oleh Ibu Hj. Sarwiyah sejak tahun 1962 bersama dengan
putranya yaitu Bapak Enjang Kumaedi, S.Pd.I dengan mendirikan Majlis ta’lim,
Mardasah Diniyah, Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Terpadu Rangganis yang sampai sekarang masih berjalan dan berkembang, yang
meliputi dua desa yaitu Desa Cintamanik dan Desa Argapura Kecamatan Cigudeg.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek maka SMP Terpadu Rangganis sebagai benteng untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta ilmu pengetahuan umum telah berjalan selama 8 tahun lebih, yang di mulai pada tahun 2005, dengan luas tanah 3.600 m2. dengan jumlah siswa pada saat ini berjumlah 299 orang siswa/siswi dari kelas 1 ( satu ) s/d kelas III (tiga) dimana kami mengadakan kegiatan belajar mengajar di tempat yang sangat sederhana sekali, di dalam ruangan/bangunan yang sudah tidak layak dipakai, hanya beralaskan tembok dan tikar seperti layaknya ,sekolah pada zaman klasik, dengan jumlah penduduk yang sangat padat kurang lebih 10.000 jiwa orang dewasa dan ribuan anak-anak usia sekolah dengan jarak tempuh antara sekolah dengan perkampungan penduduk ada yang mencapai setengah jam perjalanan dengan berjalan kaki. SMP Terpadu Rangganis ternyata mendapat respon positif dan dukungan penuh dari tokoh masyarakat dan ulama dan pemerintah daerah.
Harkat dan martabat suatu bangsa dalam percaturan
global sangat bergantung kepada kualitas sumberdaya manusia baik secara
moralitas maupun intelektualitas keilmuannya. Daya moralitas suatu bangsa
dibina melalui pemahaman dan pembinaan nilai-nali agama secara benar yang ditanamkan
sejak dini, begitupun untuk membangun kadar intelektualitas suatu bangsa mesti
melalui tranfer ilmu secara efektif dan efesien.
Keberadaan dua hal tadi secara seimbang merupakan
sebuah keniscayaan, ketiadaan salah satu sisi melahirkan kerancuhan pola
berbangsa dan bernegara yang pada akhirnya melahirkan ragam persoalan.
Sistem pendidikan yang kualified merupakan jawaban
untuk mencapai keseimbangan tadi. Ini artinya, lembaga pendidikan seperti SMP
Terpadu Rangganis perlu mendapat perhatian serius baik dari segi sistemnya itu
sendiri maupun sarana fisik pendukungan lainnya. Sebab, sarana fisik yang
refresentatif memberikan pengaruh semangat, minat dan hasrat peserta didik
untuk mengikuti pola dan sistem pendidikan yang kita rancang. Sementara, jika
sarana fisiknya rusak akan berpotensi menimbulkan petaka, maka hal itu akan
mengganggu sistem itu sendiri, seperti yang terjadi di SMP Terpadu Rangganis
Desa Cintamanik Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor . Begitu juga apabila ruang belajar
kurang maka itupun akan menghambat pencapaian target penyelesain kurikum di
sekolah kami. Atas dasar pemikiran di atas maka pengelola SMP tersebut akan
membangun ruang belajar, tentunya dengan dukungan umat Islam baik moral maupun
materil.
Maksud dan Tujuan
Mengembangkan sekolah sebagai sarana pendidikan dan
tempat pembinaan mental spritual khususnya bagi generasi muda penerus tongkat
estafet umat masa depan
Menambah sarana dan prasarana dalam mendukung
pemerataan pembangunan nasional
Menjadikan fasilitas pendukung kegiatan pembinaan
mental dan pendidikan jasmani maupun
rohani, terutama dalam pembentukan dan
pembinaan iman dan taqwa serta pembinaan manusia
yang berakhlakul karimah.
Membekali hidup dan menjalankan kehidupan guna mencari
ridho, magfirah dan rahmat Allah
SWT.
Memberikan alternatif pendidikan bagi masyarakat yang
mengharapkan putra-putrinya
berpengatahuan tinggi dalam disiplin ilmu dan
pendidikan agama.
Meningkatkan pendidikan bagi warga negara indonesia
terutama di daerah terpencil.
Comments
Post a Comment